DESA WISATA BATU LINTANG SUNGAI UTIK RAIH JUARA 1

KATEGORI DAYA TARIK DESA WISATA ADWI 2024

Desa wisata Batu Lintang (Sungai Utik) berhasil meraih juara 1 Kategori Daya Tarik Desa Wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024. Pengumuman juara dan penganugerahan penghargaan berlangsung di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 17 November 2024, yang dihadiri Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiana Uno.

                   Kurasi dan penilaian desa wisata  peserta lomba ADWI tahun 2024 dilakukan oleh 13 (tiga belas) juri yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tim Juri diketuai oleh

Ary Suhandi.   Desa Batu Lintang sebagai juara 1, memperoleh piala dan uang Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dari Kementerian Pariwisata. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Tim Juri ADWI 2024, Bapak Ary Suhandi kepada Kepala Desa Batu Lintang Raymundus Remang dan Ketua Pokdarwis Keling Menua Sungai Utik Yulius Kelabo. 

                   Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Abang Chairul Saleh, yang hadir pada acara penganugerahan pemenang mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga Desa Batu Lintang Sungai Utik dapat berpartisipasi dalam ADWI 2024 hingga meraih juara 1 kategori daya tarik desa wisata. Dijelaskannya,  penilaian ADWI 2024 meliputi penilaian kurasi dan visitasi lapangan. Tim Juri ADWI 2024 melakukan penilaian visitasi lapangan ke Sungai Utik Desa Batu Lintang pada 6-7 September 2024, yang disertai dengan kunjungan Direktur Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Florida Pardosi. Adapun aspek penilaian adalah daya tarik pariwisata, amenitas, kelembagaan dan SDM,  digitalisasi, serta resiliensi.

                   Tahun 2024 Kabupaten Kapuas Hulu mengirimkan 2 (dua) desa wisata mengikuti ADWI 2024, yaitu Desa Batu Lintang (Sungai Utik) dan Desa Nanga Leboyan (Kampung Semangit). Desa Nanga Leboyan masuk penilaian hingga tahap 100 besar ADWI.

                   ADWI tahun 2024 diikuti oleh 6.016 desa wisata, yang dilakukan penilaian (kurasi) oleh Tim Juri dalam 500, 300, 100, hingga 50 besar. Tim Juri berjumlah 13 (tiga belas) orang ditunjung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beranggotakan para praktisi pariwisata, pengamat dan akademisi.

                   ADWI 2024 memiliki sejumlah kriteria, antara lain kriteria daya tarik desa wisata, yang  Juara 2 diraih Desa Wisata Cemaga Tengah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dan Juara 3  diraih oleh Desa Tiworiwu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Desa Jagoi Babang Kecamatan Bengkayang terpilih menjadi Desa Wisata Terfavorit tahun 2024, dan desa wisata terbaik tahun 2024 adalah Desa Wisata Les Kabupaten Buleleng, Bali.

                   Desa Wisata Batu Lintang (Sungai Utik) merupakan desa di Kabupaten Kapuas Hulu yang telah merain berbagai prestasi. Pada tahun 2008 menjadi desa pertama di Kabupaten Kapuas Hulu yang memperoleh Sertifikat Ekolabel. Selanjutnya pada tahun 2019 memperoleh penghargaan Kalpataru, dan Equator Prize dari PBB di New York. Tahun 2023 tokoh adat Sungai Utik, Apai Janggut,  meraih penghargaan kemanusiaan Gulbenkian Prize di Portugal. Selain itu, Sungai Utik juga memiliki hutan adat seluas 9.480 hektar. Dari Sungai Utik juga dihasilkan berbagai karya film pendek (film documenter) yang sering ditayangkan di ajang festival film internasional. Film pendek terbaru yang dihasilkan bekerja sama dengan Studio Birthplace dan Novo Amor, adalah Earth Defender, sebuah music movie dengan pemeran utamanya adalah Ketua Pokdarwis Keling Menua Sungai Utik, Yulis Kelabo. Music movie tersebut  sudah ditayangkan di Konferensi Iklim PBB di Baku-Azerbaijan pada 13 November 2024.

VITISARI PENJURIAN 50 BESAR ADWI 2024

DI DESA BATU LINTANG (SUNGAI UTIK), KABUPATEN KAPUAS HULU

Desa Wisata Batu Lintang (Sungai Utik) menerima kunjungan dua juri ADWI 2024 untuk melakukan penilaian lapangan, yaitu Sugeng Handoko dan Reza Permana. Penilaian berlangsung dari tanggal 6 hingga 7 September 2024. Terdapat lima kriteria penilaian untuk bisa menjadi bagian dari ekosistem 50 desa wisata terbaik ADWI 2024. Pertama penilaian berdasarkan daya tarik wisata meliputi produk wisata dan ekonomi kreatif. Kemudian amenitas, sarana, dan prasarana pendukung di desa wisata. Ketiga adalah kelembagaan dan sumber daya manusia. Selanjutnya digital dan kreatif serta yang terakhir adalah resiliensi.

“Jadi 2024 ini Kemenparekraf semakin mengembangkan dan mendorong desa wisata di Indonesia untuk menjadi desa wisata yang berkelanjutan,” ujar Sugeng Handoko, yang merupakan penggerah Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta. Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata terbaik di dunia. Indonesia memiliki dua desa wisata yang menjadi desa wisata terbaik di dunia, yaitu Desa Wisata Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul (tahun 2021), dan Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali (tahun 2023).

Bersamaan dengan penilaian lapangan oleh Tim Juri ADWI, turut hadir mengunjungi Desa Wisata Batu Lintang (Sungai Utik) Direktur Tata Kelola Destinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Florida Pardosi, yang datang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menyerahkan plakat 50 Besar ADWI 2024 untuk Desa Wisata Batu Lintang (Sungai Utik). Selain itu, dilakukan pula penanaman bibit pohon di hutan adat Sungai Utik.

Turut mendampingi kunjungan Direktur Tata Kelola Destinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Desa Batu Lintang (Sungai Utik),  Wakil Bupati Kapuas Hulu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Kapuas Hulu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Kapuas Hulu, serta perwakilan dari sejumlah OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

Enam Kelompok Sadar Wisata Telah Dibentuk Melalui SILAPOK

Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis merupakan kelembagaan pengelola pariwisata di desa. Di setiap desa terdapat satu Pokdarwis.

Sejak dilakukannya Launching Sistem Informasi Layanan Kelompok Sadar Wisata oleh Dinas      Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu pada 3 Juli 2024, terdapat 6 (enam) kelompok sadar wisata telah dibentuk dan mendapat pengesahan pembentukan dalam bentuk Surat Keputusan Dinas      Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.

Keenam Pokdarwis tersebut merupakan usulan dari Pemerintah Desa yang disampaikan melalui Sistem Informasi Layanan Kelompok Sadar Wisata. Adanya layanan memanfaatkan sarana teknologi informasi memudahkan masyarakat dalam penyampaian permohonan layanan ke Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.

Keenam Pokdarwis tersebut adalah:

  1. Pokdarwis Banua Sosoak – Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan, dengan potensi pariwisata budaya;
  2. Pokdarwis Tambun Dua Soronan – Desa Urang Unsa Kecamatan Putussibau Selatan;
  3. Pokdarwis Telaga Kumang Pegari – Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar;
  4. Pokdarwis Alam Bukit Tilung Desa Nanga Raun Kecamatan Kalis,
  5. Pokdarwis Pantai Musiman Karangan – Desa Pala Pulau Kecamatan Putussibau Utara; dan
  6. Pokdarwis Kensuray Mansang – Desa Kensuray Kecamatan Kalis.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu  menghimbau desa- desa yang memiliki potensi pariwisata untuk membentuk kelompok sadar wisata di desa masing-masing untuk pengembangan potensi desa dan menambah sumber penghasilan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata.

SOSIALISASI PROGRAM ASN BERPIJAR UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR PEMERINTAHAN

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur antara lain melalui pelatihan dan bimbingan teknis.

Selaras dengan kebijakan Lembaga Administrasi Negara yang menyelenggarakan Program Pelatihan ASN Berpijar untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara dalam menghadapi tantangan era digital, bertempat di Aula Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu pada Rabu, 31 Juli 2024 diadakan Sosialiasi Pemanfaatan Platform ASN Berpijar Dalam Rangka Peningkatan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Adapun narasumber dalam kegiatan Sosialisasi ini adalah Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, BKPSDM Kabupaten Kapuas Hulu, Lilis Bonaventura Oktaviana, SH, MAP.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh seluruh PNS dan PPPK yang bertugas di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.

Program pelatihan ASN Berpijar merupakan pelatihan berbentuk pelatihan online, dengan berbagai topik yang disediakan, yang relevan dan praktis sehingga program ini akan membantu Aparatur Sipil Negara dalam mengembangan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan dalam karir pemerintahan. Pelatihan disertai dengan tes mengisi soal dan peserta pelatihan akan memperoleh sertifikat resmi setelah menyelesaikan tes.

Pada kegiatan sosialisasi sekaligus simulasi pelatihan secara online oleh 5 (lima) orang ASN mengikuti satu pelatihan dengan bobor 15 JP (Jam Pelajaran) dan peserta atas nama Michael Sauh memperoleh skor tertinggi dalam kuis di akhir pelatihan, yaitu skor 84.

Program Pelatihan ASN Berpijar memiliki visi terwujudnya ASN yang SIAP, yaitu Sinergis, Inovatif, Adaptif dan Proaktif.  Selama ini upaya peningkatan kompetensi aparatur terkendala ketersediaan anggaran, sehingga  melalui program pelatihan ASN Berpijar ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan ASN dalam meningkatkan kompetensinya.

DISPORAPAR KAPUAS HULU LUNCURKANSISTEM INFORMASI LAYANAN KELOMPOK SADAR WISATA

Kemajuan pengelolaan dan pengembangan daya tarik pariwisata sangat ditentukan oleh kelembagaan pengelola daya tarik pariwisata. Pengelola daya tarik pariwisata di Kabupaten Kapuas Hulu  berbentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), sesuai amanat Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 33 Tahun 2022 tentang Kelompok Sadar Wisata juncto Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 25 Tahun 2023. POKDARWIS dibentuk di tiap desa.

            Saat ini terdapat 13 POKDARWIS di Kabupaten Kapuas Hulu. Angka ini sangat sedikit dibandingkan jumlah desa yang ada, yaitu 278 desa dan 4 kelurahan. Berangkat dari kondisi tersebut, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu mendorong desa untuk membentuk POKDARWIS, dengan tujuan memberdayakan potensi pariwisata yang ada di desa yang mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat setempat.

            Dalam rangka mewujudkan optimalisasi pengelolaan daya tarik pariwisata melalui penguatan kelembagaan pengelola, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu meluncurkan suatu sistem layanan berbasis teknologi informasi bagi POKDARWIS, yaitu Sistem Informasi Layanan Kelompok Sadar Wisata (SILAPOK). Launching SILAPOK diadakan pada Rabu, 3 Juli 2024, yang diluncurkan secara resmi oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, bertempat di Aula Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.

Selain launching sistem layanan, diadakan pula Sosialiasi tentang Kelompok Sadar Wisata. Kegiatan ini diikuti oleh 5 perwakilan Pemerintah Desa, 5 perwakilan Pemerintah Kecamatan, perwakilan dari Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kapuas Hulu, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu. Penyediaan SILAPOK bertujuan menyediakan akses bagi publik untuk memperoleh pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.

SILAPOK diakses pada https://bit.ly/SILAPOK yang menyediakan layanan penerbitan Keputusan Kadisporapar Kab. Kapuas Hulu tentang Pengesahan POKDARWIS; Keputusan Kadisporapar Kab. Kapuas Hulu tentang Pengesahan Perubahan Nama POKDARWIS; Keputusan Kadisporapar Kab. Kapuas Hulu tentang Pengesahan Perubahan Pengurus POKDARWIS; dan Surat Rekomendasi Kadisporapar Kab. Kapuas Hulu untuk POKDARWIS.

            Penyediaan Sistem Informasi Layanan Kelompok Sadar Wisata merupakan upaya terobosan (inovasi) peningkatan kinerja organisasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, untuk Aksi Perubahan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Yogyakarta Tahun 2024 yang diikuti oleh Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pesona Arung Jeram Rantau Kalis, Destinasi Wisata Baru di Kapuas Hulu

Langke nyawa langke tiok, ai cinta ai niat
Alatala sampe ayu sampuloh kunyanyik mairing diki.
Umur panjang badan sehat apa yang diniatkan bisa tercapai.
Tuhan pelindung yang menyertai kita.

Ucapan selamat datang nan merdu dilantunkan oleh warga kepada rombongan tim Pra Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 saat tiba di Desa Rantau Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu.
Udara dingin mulai menusuk kulit saat malam beranjak larut. Suara gemericik air sungai yang menghantam batu, menemani kami sepanjang waktu.

Rantau Kalis merupakan desa di Kecamatan Kalis yang jaraknya 25 kilometer dari Putussibau, Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu. Desa seluas 3300 hektar berpenduduk 634 jiwa ini dianugerahi keindahan alam yang mempesona. Letaknya dikelilingi perbukitan. Ditengahnya mengalir sungai berarus deras dengan bebatuan yang mempesona. Sungai inilah yang kemudian menjadikan Desa Rantau Kalis dikenal sebagai arena arung jeram terbaik di Kalimantan Barat.

Sepanjang trek yang dilalui arung jeram, wisatawan akan disuguhkan pemandangan hutan yang alami. Pepohonan rindang dengan akar menjuntai, menutupi hampir sepanjang sungai, membentuk atap melengkung yang melindungi sungai dari hujan dan panas.
Nyanyian burung nan merdu, mengiringi sepanjang perjalanan perahu karet para wisatawan.

Arung jeram ini diberi nama Arung Jeram Orotan Tundun Len yang bermakna tempat berkumpulnya orang-orang. Namun, masyarakat setempat menyebut tempat ini sebagai Tetang Baro Raun yang bermakna kuat dan gagah.

Sungai deras sepanjang empat kilometer tersebut dikelola bersama oleh penduduk setempat sebagai destinasi wisata unggulan di Kapuas Hulu.

Inisiatif untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata berawal dari perjalanan sang kepala desa, Yohanes Sunan Pujiyadi ke Pulau Jawa pada 2019. Sepulang dari perjalanan tersebut, Yohanes menyampaikan niatnya kepada warga desa. Ide tersebut disambut baik oleh warga desa.

Bahkan, Fabianus Kasim, salah satu tokoh di desa tersebut merelakan aset pribadinya untuk dijadikan fasilitas tempat wisata secara gratis.

“Saya berikan tanah ini untuk digunakan demi kepentingan masyarakat desa mengembangkan pariwisata disini,” kata Kasim, panggilan akrabnya.

Yohanes bersama Kasim bekerja sama mengajak masyarakat untuk mengembangkan desanya. Dunia pariwisata masih sangat awam bagi mereka. Di awal, terasa berat untuk membangun infrastruktur dan SDM. Namun, berkat kekompakan masyarakat, desa Rantau Kalis mulai berkembang perlahan dan mulai dikenal.

Saat ini, meski masih terdapat kekurangan, masyarakat sudah mulai terlatih menyambut wisatawan yang datang. Bahkan, para pemuda desa setempat mulai gencar mempromosikan wisata arung jeram ini di media sosial. Padahal, tidak adanya sinyal internet masih menjadi kendala besar bagi mereka.

Namun, para pemuda tersebut tak gampang menyerah. Perjalanan jauh untuk mencari sinyal, kerap mereka lakukan. Titik terdekat untuk mencari sinyal internet berjarak 20 menit menggunakan sepeda motor. Semuanya mereka lakukan agar desa mereka lebih dikenal luas secara digital.

Empat tahun perjuangan masyarakat desa mulai membuahkan hasil yang nyata. Bahkan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi mendorong Desa Rantau Kalis menjadi peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 mewakili Kalimantan Barat. Disporapar sendiri turut mempromosikan desa Rantau Kalis di berbagai platform agar semakin dikenal. (azk)

Editor: Shando Safela

sumber : https://pontianakpost.jawapos.com/kapuas-hulu/1462743147/pesona-arung-jeram-rantau-kalis-destinasi-wisata-baru-di-kapuas-hulu