Kerajinan Tenunan Sadap Memikat Hati Rombongan Uplands Tennis Club (UTC) Kuching, Sarawak

Rombongan UTC Sarawak pada hari ke empat tanggal 22 Juli 2025 melakukan kunjungan ke Rumah Betang Menua Sadap, Dusun Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Rombongan didampingi Ketua Umum PELTI Kapuas Hulu Bapak Piet Soemaryoto beserta beberapa pengurus PELTI.

Rombongan UTC beserta pengurus PELTI Kapuas Hulu disambut dengan ritual adat Suku Iban sederhana sebelum memasuki rumah betang Menua Sadap. Uraian kisah berdirinya rumah belajar, serta inspirasi terbentuknya kelompok tenun “Endo Segandok” dan terciptanya karaya-karya tenun Sidan yang mendunia mengalir lancar dari Ibu Margareta Mala pengagas pelestari dan konservasi serta pembimbing ibu-ibu penenun di Dusun Sadap, Desa Menua Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Dari beberapa informasi yang didapat, rombongan UTC Sarawak sangat senang dan memuji hasil tenun yang dibuat pengerajin Dusun Sadap, baik dari kualitas hasil tenun maupun inspirasi motif yang dibuat.

Tenunan sadap dibuat dengan menggunakan teknik tradisional yang melibatkan keterampilan dan ketelitian tinggi. Proses ini dimulai dengan pemilihan bahan baku, biasanya berupa serat alami dari tanaman seperti pohon enau atau pandan. Setelah itu, serat-serat tersebut diolah dan dipintal menjadi benang yang siap untuk ditenun. Para pengrajin kemudian menggunakan alat tenun tradisional untuk menciptakan pola-pola yang indah dan beragam, mencerminkan keunikan budaya Dayak.

Motif dan Makna yang Mendalam
Salah satu hal yang menarik dari tenunan sadap adalah motif-motif yang digunakan. Setiap pola memiliki makna dan cerita tersendiri, sering kali berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, alam, dan kepercayaan masyarakat. Misalnya, motif tertentu mungkin melambangkan keberanian, kesuburan, atau hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dengan demikian, setiap karya tenunan sadap bukan hanya sekadar produk, tetapi juga sebuah karya seni yang sarat dengan nilai-nilai budaya.


Fungsi dan Penggunaan
Tenunan sadap tidak hanya digunakan sebagai hiasan, tetapi juga memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kain tenunan ini sering digunakan untuk membuat pakaian tradisional, selendang, tas, dan berbagai aksesori lainnya. Selain itu, tenunan sadap juga sering dipakai dalam upacara adat dan perayaan, menjadikannya bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat Dayak.


Daya Tarik bagi Wisatawan
Kerajinan tenunan sadap semakin menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan. Banyak pengunjung yang tertarik untuk melihat langsung proses pembuatan dan membeli produk tenunan sebagai oleh-oleh. Dengan membeli tenunan sadap, kamu tidak hanya mendapatkan barang yang indah, tetapi juga turut mendukung para pengrajin lokal dan melestarikan warisan budaya mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *